Media dan Proses Komunikasi

Pada hakekatnya proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Menurut prinsip pendidikan modern siswa sebagai komunikan sedangkan komunikatornya adalah guru dan siswa itu sendiri. Menurut Darhim, komunikasi yang terjadi selama proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Komunikasi Searah
   Komunikasi yang dimaksud hanya terjadi dari guru ke siswa. Komunikasi seperti ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ; Kadar keaktifan siswa rendah, guru sebagai komunikator sedangkan siswa sebagai komunikannya dan jika dalam proses belajar mengajar terjadi dengan peragaan, maka kegiatan guru lebih cenderung bersifat demontrasi
2. Komunikasi Dua Arah (dwi arah)
   Komunikasi terjadi antara guru dengan siswa atau siswa dengan guru. Beberapa ciri komunikasi dua arah diantaranya: nampak adanya partisipasi siswa dalam kegiatan guru maupun siswa sebagai komunikator, jika proses belajar mengajar terjadi dengan peragaan, maka kegiatan guru akan lebih bervariasi dalam menggunakan metodologi
3. Komunikasi Banyak Arah (multi arah)
   Komunikasi terjadi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa atau siswa dengan guru. Beberapa ciri komunikasi multi arah diantaranya: kadar keaktifan siswa dalam belajar tinggi, guru maupun siswa dapat sebagai komunikator, proses belajar mengajar akan lebih bervariasai, fungsi peragaan tidak hanya bersifat demontrasi tetapi juga bersifat eksperimen bagi siswa.
   Untuk lebih jelasnya, ketiga tipe komunikasi di atas dapat pula kita gambarkan seperti diagram panah berikut:
   
   
   
   Catatan :     G = Guru
           S = Siswa
   Dalam proses komunikasi guru dapat menyampaikan apa yang ia miliki kepada siswanya dengan tujuan agar pengetahuan atau pengalaman yang dimilikinya dapat pula dimiliki oleh siswanya, serta tidak tertutup kemungkinan seorang atau sekelompok siswa menyampaikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya agar teman-temannya memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang ia miliki. Namun pada prakteknya proses komunikasi seperti itu tidaklah mudah, terkadang dari proses komunikasi yang terjadi menimbulkan kebingungan, salah pengertian, bahkan menimbulkan salah konsep yang menghambat proses belajar siswa.
   Menurut Darhim, Kesalahan komunikasi dalam proses belajar mengajar dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya:
   1. Guru sebagai komunikator kurang mampu dalam cara menyampaikan pesan
   2. Adanya perbedaan daya tangkap siswa sebagai komunikan
   3. Adanya perbedaan ruang dan waktu antara guru sebagai komunikator dengan siswa sebagai komunikan
   4. Jumlah siswa sebagai komunikan sangat besar, sehinga sukar dijangkau secara perorangan oleh guru sebagai komunikator
       Guru atau orang yang bertindak sebagai komunikator harus memikirkan cara-cara komunikasi yang efektif untuk mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadinya salah komunikasi agar pengetahuan, pengalaman atau gagasan yang dikomunikasikan dapat ditangkap, dipahami dan dipelajari oleh siswa sebagai komunikan. Menurut Darhim, Guru sebagai komunikator dapat mengunakan sarana yang dapat membantu proses komunikasi, diantaranya yang disebut Media Pendidikan. Sebagai penunjang proses komunikasi, Media Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, sehingga jenis, bentuk dan fungsi media itu sangat ditentukan oleh jenis, bentuk dan tujuan komunikasi itu sendiri.
   Mengenai definisi, fungsi dan tujuan komunikasi klik disini
   
   
   
   
   Referensi
   Darhim, 1984, Media Pendidikan Matematika, Bandung: Setiabudi
   Darhim, 2001, Materi Pokok Workshop Matematika cetakan ke 2, Jakarta: Pusat Penerbitan          Universitas Terbuka Departemen Pendidikan Nasional